Kamis, 29 Oktober 2009

Better PEJABAT/MENTERI/PNS

PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebuah fenomena yang menarik, pegawai yang bekerja pada lembaga pemerintah yang mempunyai tugas kepemerintahan guna melayani dan melaksanakan tugas sebagai implementator dari kinerja pemerintah. Dimana tujuan dari tugas tersebut mengerucut kepada kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sebagai implementator seharusnya PNS mempunyai tugas yang berat bahkan sangat mulia, dengan melayani masyarakat INDONESIA yang unik.

Pada saat ini masyarakat berlomba-lomba mendaftar CPNS , apakah yang mereka inginkan dari menjadi seorang PNS??? Amankah? Banyak sampingan? Bias korupsi? Atau dsb. Mungkin jawabanya adalah gaji yang fantastis. Mengapa fantastis? Karena setiap periode diusulkan naik tanpa perduli perekonomian sedang morat-marit atau bahkan krisis sekalipun. Contohnya jelas pada pemerintahan baru saat ini pemerintah mengajukan kenaikan gaji pejabat dan biasanya disusul PNS. Apanya yang salah dengan usulan kenaikan gaji tersebut? Kan supaya kinerja tambah baik, termotivasi, sehingga tidak terjadi korupsi..woowwww bagus tuh. Tidak ada yang salah dari usulan kenaikan gaji tersebut, mungkin Cuma lupa melihat element lain misalnya buruh, pegawai swasta , petani,tukan becak dan element kecil lain.

Mengapa begitu, coba kita bayangkan setiap pengumuman kenaikan gaji Pejabat/Meneri dan biasanya disusul tPNS, harga-harga kebutuhan jadi naik. Lalu bagaimana element lain ikut naikkah? Seharusnya ya, tapi faktanya tidak. Seharusnya dengan harga naik produsen / Pengusahan juga untungnya naik, tetapi jika dilihat dari perbandingan kenaikan keuntungan dengan quantity barang yang terjual dan operasional yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji pada kondisi krisis ekonomi saat ini tidak sebanding. Pengusaha tidak mungkin menjalankan usahanya jika tidak untung atau bahkan rugi. Apalagi itu berlum termasuk beban-benan illegal lainnya. Lalu efek akhirnya ke rakyat kecil, buruh , pegawai swasta. Kadang ada yang berpendapat, ,paksa saja pengusahnya biar mau menaikan gaji yang sesuai, jika pemerintah punya hak mengapa tidak berani??? Mengapa masih banyak buruh yang dibawah UMK atau UMK yang dibawah standar kehidupan yang layak??? Jawabanya tidak semudah membalikan tangan. Sektor ekonomi kita jauh dari sejahtera walaupun klaim pemerintah berhasil. Banyak fenomena lain yang kita jumpai yang mengambarkan perekonomian rakyat Indonesia.

Kembali ke kenaikan gaji pejabat/menteri dan biasanya disusul PNS. Apa karena salah PNS??? Jawabanya tidak, karena PNS hanya mengikuti aturan main dari pejabat tertinggi pemerintah walaupun tersenyum ketika mmendengar kabar gaji PNS naik. Kebijakan tersebut tentunya perlu dipertimbangkan toh sudah banyak PNS yang layak kehiduapnya ketimbang buruh , petani, pegawai swasta, atau lainya. Apalagi Pejabat mereka sudah kaya atau sejahtera sebelumnya. Jika mereka tidak mau bekerja dengan alas an tidak sesuai, ganti saja dengan orang lain, masih banyak yang bersedia mengantikan dengan gaji yang tidak naik. Kami banyak berharap kepada beliau-beliau yang memegang kemudi bangsa ini untuk menahan diri, berpikir untuk mensejahterakan rakyat dan membangun bangsa . Saya pikir jika bangsa ini sejahtera , toh mereka juga pasti ikut menikmatinya.

*Bagi pembaca, bukan maksud penulis menjelekkan PNS/Pejabat/Menteri hanya memberi masukan untuk menjadikan pemikiran ke arah yang lebih baik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar